Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Design created with PosterMyWall

Kerjasama Misereor – Tana Nua : Bangun Ketahanan Pangan Lokal Menuju Masyarakat Mandiri

JONGFLORES ENDE. Lembaga Gereja Katolik Jerman, Misereor menjalin kerjasama dengan Yayasan Tana Nua Flores (YTNF) untuk membantu pengembangan kemanusiaan secara bersama – sama dalam membangun ketahanan pangan lokal bagi masyarakat. Miserior mengadakan kerjasama dengan Tana Nua karena memiliki misi dan pemahaman yang sama dalam membantu masyarakat memanfaatkan lahan untuk ketahanan pangannya. 

Hal ini dikatakan Dr. Ulrich Dornberg, Divisi Pengembangan untuk Asia dan Oceania Lembaga Misereor Jerman di Ende pada Sabtu (09/02).

Lembaga Miserior yang merupakan lembaga Katolik terbesar di dunia dengan misi kemanusiaan ini menilai prinsip kerja yang dilakukan Tana Nua dalam memberikan pendampingan terhadap masyarakat memiliki kesamaan dengan prinsip lembaganya terutama dalam menyerap aspirasi masyarakat dalam suatu pekerjaan.

“Kami selalu memberikan penyuluhan kepada masyarakat melalui pendekatan yang dimulai dari masyarakat dengan kapasitas yang dimiliki mereka sehingga pengembangan program benar – benar tersentuh oleh masyarakat itu sendiri. Dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat itu sendiri,” kata Dr Ulrich Dornberg.

Menurut Dornberg, ada satu ciri khas LSM Tana Nua yang disukai Lembaga Miserior adalah adanya keberagaman orang dengan latar belakang suku, agama maupun ras yang berbeda namun tetap dirangkul untuk menjadi pekerja dalam mengembangkan program kemanusiaan ini.

“Meskipun Miserior ini adalah lembaga Katolik namun misi kemanusiaan Miserior tidak hanya untuk orang – orang Katolik tetapi lembaga kami memberikan bantuan kepada siapa saja tanpa memandang latar belakang. Dan Tana Nua menjadi salah satu LSM yang kami suka,” tutur Dornberg.

Ulrich, menjelaskan kerjasama yang dibentuk ini merupakan salah satu bentuk kepedulian lembaganya terhadap kehidupan masyarakat dunia dalam membangun ketahanan pangan.

“Tana Nua adalah salah satu LSM yang sangat peduli terhadap kehidupan masyarakat desa dan kami memiliki kesamaan itu sehingga kami turut berkolaborasi untuk mendukung kerja – kerja lembaga ini,” jelas Ulrich Dornberg.

Ditambahkan Ulrich, lembaga Misereor yang didirikan pada tahun 1998 ini mejalankan programnya mendapat dukungan anggaran 80 % dari Pemerintahan Jerman sedangkan sebagian bantuan diperoleh dari para donatur.

Sementara itu Direktur Yayasan Tana Nua Flores (YTNF) Hironimus  Pala,  dalam kesempatan itu mengatakan program kerja Misereor dalam misi kemanusiaanya adalah sangat mulia karena membantu masyarakat yang membutuhkan adanya perubahan ke arah kehidupan yang lebih baik dalam mengubah tingkat kehidupannya.

“Kerjasama dengan Misereor ini bermaksud untuk memperkuat posisi kemandirian, keswadayaan  dan gotong royong yang sudah ada dalam kehidupan masyarakat,” tutur Hironimus Pala.

Hironimus menungkapkan, Tana Nua dengan program  - programnya muncul dari kelompok dampingan dengan penekanan utama dalam penguatan pangan lokal yang ada.

“Masyarakat kita dampingi untuk tetap meningkatkan kemandirian dalam mempertahankan pangan lokal yang ada agar tidak hilang karena perubahan arus zaman dengan berbagai kemajuan industri dan ilmu pengetahuan dari waktu ke waktu,” ujar Hironimus.

Dirinya mengatakan Fokus Group Discussion (FGD) yang dilakukan pendamping Tana Nua di lapangan dengan para petani di desa binaan mendorong para petani untuk meningkatkan pendapatan petani melalui hasil komoditi yang dimilikinya.

 “Tana Nua sejak awal telah mendorong masyarakat petani agar terintegrasi dalam sistem pertanian tanaman pangan dan komoditi, peternakan maupun tanaman obat – obatan,”ungkapnya.

Aktivis Sosial Kemasyarakatan ini menegaskan Tana Nua dalam melakukan pendampingan terhadap para petani selalu menolak sistem pertanian berbasis kimia maupun bantuan subsidi yang berbasis kimia dari pihak manapun. Tana Nua menolak pengrusakan lingkungan akibat perambahan hutan atau sistem tebas bakar namun Tana Nua menerapkan sistem ramah lingkungan para petani.

“Pendampingan yang kami lakukan kepada petani semuanya berbasis ramah lingkungan agar tetap menjaga ekosistem yang ada,” tegas Hironimus Pala.

Dikatakannya dalam mengembangkan sistem pertanian berkelanjutan dan konservasi sumber daya alam, Tana Nua tetap menjadi agen perubahan untuk membangun kemandirian komunitas dengan memiliki nilai-nilai dan prinsip kearifan lokal serta kemandirian untuk kesejahteraan hidup para petani.

“Kita tetap pada prinsip kita sebagai agen pembawa perubahan dalam membangun kemandirian komunitas dengan nilai – nilai dan prinsip kearifan lokal,” pungkasnya.**

Penulis : simone welano
Editor   chem elnano

Posting Komentar

0 Komentar