Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Design created with PosterMyWall

Kelompok Tani Dampingan Tananua Flores Pamerkan Produk Lokal dan Kerajinan tangan


Ende, Tananua Flores | kelompok tani pamerkan Produk Lokal dan kerajinan tangan di saat Kegiatan semesteran yang digelar di desa kebirangga selatan Tepatnya di kampung Wolojita kecamatan maukaro kabupaten Ende.

Pameran Produk Lokal hasil kerja kelompok itu untuk menunjukkan kepada sesama anggota kelompok dan juga tamu undangan bahwa sudah saatnya petani harus memiliki produk olahan tersendiri.

Petani yang mempunyai potensi harus mampu menciptakan produk sendiri agar tidak selalu dimaafkan oleh orang - orang yang tidak mempunyai potensi. Semua sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia bersumber dari Petani di desa dan kampung yang sering orang mengatakan terpencil. 

Bicara soal pangan,ternak, perkebunan dan lainnya sumbernya ada dipetani yang mendiami di Desa. Yang menghidupkan orang -orang di kota sumbernya juga ada di Petani.
Hal itu disampaikan oleh Heribertus Se Supervisor dari Tananua Flores di saat pembukaan pameran produk hasil kerja kelompok petani dari setiap Desa.

Menurutnya bahwa saat ini dampingan Tananua kepada kelompok petani sangat intens sehingga kelompok tani sudah memiliki produk lokal yang dikelola berdasarkan potensi unggulan disetiap desa itu sendiri.

Heri dalam kegiatan pameran itu mengungkapkan bahwa saat ini yang menjadi masalah utama kelompok adalah pasar, sebab ketika produk yang diolah kelompok Tani itu mulai dikembangkan yang jelasnya yang dikeluhkan oleh anggota kelompok  yakni terkait pemasaran.

" Pasar saat ini yang menjadi masalah utama kelompok tani sebab produk ada tetapi pasar itu yang susah", ungkap Hery.

Sementara itu,Kasim Mbete ketua kelompok Tani dari desa Kolikapa yang dalam sesi pameran produk petani keluhkan hal yang sama dan mengatakan bahwa kendala saat ini adalah akses pasar.

Kata Kasim bahwa kami sudah memproduksi potensi yang dimiliki di desa namun kendalanya adalah akses pasar dan proses pemasaran sehingga peningkatan pendapatan ekonomi kelompok sangat lamban.

"Di desa kami usaha kelompok yang mengembangkan produk lokal itu ada seperti Tenun sarung dan Minyak Marme", katanya.
Dia menambahkan bahwa kelompok Tani yang mengembangkan produk Lokal itu saat ini tetap konsisten menjaga hasil kerja mereka untuk bisa terus berkembang. Selain itu dengan produksi terbatas mereka tetap memenuhi permintaan konsumen. 

Lanjut kata Kasim bahwa selain pasar kendala petani saat ini adalah akses modal dan teknologi untuk menunjang kerja -kerja kelompok tani. Petani saat ini dalam berproduksi masih menggunakan alat manual dan kerja-kerjanya sangat lamban.

Pemasaran produk lokal Secara Online

Kegiatan semesteran yang di gelar selama 3 hari itu, sesama anggota kelompok tani mulai sharing pengalaman dalan membangun kelompok dan proses pemasaran yang dilakukan dimasing-masing kelompok. 

Dari proses Evaluasi dan pendiskusian yang panjang banyak menemukan beberapa kendala dan peluang yang harus ditempuh oleh kelompok Tani setiap Desa. 

Salah satu yang harus di perbaiki adalah kualitas produk, dan peningkatan produksi. Sedang peluang yang harus di ambil kelompok adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk memasarkan produk secara online.
Saat ini sudah era dunia Digital, dan cara kerja kelompok pun harus mengikuti perkembangan teknologi tersebut agar pendapatan ekonomi bisa tumbuh dan produk Petani bisa dipasarkan. 

"Pasar saat ini ada di ibu jari dari perangkat yang setiap hari kita gunakan yang salah satunya adalah android," kata jhuan mari.

Pria yang berasal dari desa Wologai itu mengatakan bahwa era dunia Digital saat ini sebenarnya bicara soal pasar sudah sedikit mudah hanya membutuhkan keterampilan dan Niat. 

"Jika ada niat dan kerjasama antara kelompok tentu produk olahan di setiap desa bisa dipasarkan secara Online dan itu mulai langsung dari Desa". Katanya 

lanjut Dia "Kelompok tani bisa memasarkan produknya di pasar online saat ini sebab medianya setiap kita sudah memilikinya,"ujarnya.


Menurut Jhuan bahwa peluangnya sudah ada dan terbuka untuk siapa saja, sekarang tinggal kemauan kelompok dan komitmen untuk menjaga produk agar berkualitas dan  juga Peningkatan kuantitas produksi.

Sebagai Petani saat ini harus bergotong -royong untuk bisa bersaing di pasaran bebas, sebab peluang usaha dan berbisnis sudah terbuka, baik secara digital maupun secara langsung.

" Kita petani harus bersaing dengan produk yang datang dari luar agar produk kita di kenal dan terjual di pasaran online", tutupnya. (Clarisa)



Posting Komentar

0 Komentar