Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Design created with PosterMyWall

Gelar Pertemuan Semesteran : Petani dan nelayan angkat Isu memilih Benih Pangan yang baik untuk Penghidupan Berkelanjutan





Ende,mautenda barat | Sejumlah Petani dan nelayan dari 37 Desa dampingan Tananua Flores gelar pertemuan Semesteran untuk membahas berbagai isu dan persoalan petani dan nelayan. Kali ini pertemuan semesteran tersebut diselenggarakan di desa Mautenda Barat Kecamatan Wewaria pada 2-5 juli 2023. 


Peserta yang Hadir dalam kegiatan itu terdiri dari utusan anggota kelompok petani, anggota kelompok Nelayan, Kaum mudah di desa serta pemerintah Desa.  Pertemuan Semesteran itu Tananua Flores juga mengundang narasumber-narasumber yang handal untuk peningkatan pemahaman petani dan Nelayan.



Selain itu, Tananua beserta panitia penyelenggara juga mengundang pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Ketahanan Pangan, anggota DPRD ende dan khusus berbicara terkait produk dari kelompok, Tananua juga mengundang BPOM Ende.


Ketua Panitia Emanuel Suka menjelaskan penyelenggara Kegiatan Pertemuan semesteran  petani dan Nelayan mengangkat tema dalam bahasa Ende Lio yakni Pili wini  o bheni, Mo'o Tedo Tembu Wesa Wela, Lobo Iwa Le'a, Bhoka Iwa Nggaka Wonga Iwa Mora, Pera Iwa Nggedha, Weke Togi Soro Sai, Mo'o Tau Poto Bo'o Kita Lei Sawe, yang Artinya, bagi petani memilih bibit pangan yang unggul, bibit tersebut mudah untuk tumbuh,tahan terhadap penyakit, bibit tersebut tidak mudah rusak, sedangkan di bidang kelautan juga nelayan merawat dan menjaga benih yang baik di laut agar dalam penangkapan bisa dengan mudah untuk peningkat ekonomi dan bisa mendapatkan kesejahteraan.


Menurutnya dengan tema ini diharapkan Petani dan Nelayan bisa memilih Benih pangan lokal  unggul untuk sebuah keberlanjutan, sementara untuk di laut nelayan harus menjaga habitat lingkungan laut itu juga merupakan menjaga benih yang unggul. 




Eman mengungkapkan sejak Desa mautenda barat dipilih menjadi tuan rumah pertemuan semesteran, dari kesiapan anggota kelompok dan masyarakat mautenda barat telah siap menjadi tuan rumah untuk menerima tamu kunjungan dari petani dan nelayan. 


"Kami sangat senang Desa kami menjadi tempat penyelenggara pertemuan semesteran ini, desa kami dikunjungi oleh peserta dari berbagai desa dan sesama anggota kelompok tani bisa saling belajar,"ungkapannya. 


Sementara itu, Heribertus Se manager program Yayasan Tananua flores mengatakan bahwa forum semesteran merupakan sebuah wadah untuk petani dan Nelayan saling belajar, sharing berbagai isu untuk dikemas dalam rencana kerja dari masing-masing kelompok


Manager program juga menjelaskan bahwa pertemuan Semesteran petani dan membahas berbagai isu yang telah diangkat dari pertemuan semesteran sebelumnya, dan isu itu adalah isu kedaulatan atas benih bangan dan kelembagaan petani,  isu kelestarian lingkungan hidup, isu kelestarian ekosistem laut dan isu mitigasi perubahan iklim dan kebencanaan.


Kata manager itu bahwa dari isu yang diangkat itu kemudian dikemas dalam tema yang "Pili Wini O Bheni" dimana benih itu harus unggul agar petani tidak gagal ketika mulai menanam dan mengembangkanya. 


 Hery juga menuturkan memilih benih itu di dalam program kelautan jika melakukan sebuah konservasi nelayan bisa dengan mudah untuk melakukan penangkapan dan nelayan mampu menjaga ekosistem laut agar tetap lestari. 


"Pilih Benih itu tidak hanya untuk di petani tetapi untuk nelayan yang melakukan aktivitas di laut, benih dilaut bisa unggul apabila nelayan kita mampu melakukan konservasi yang baik dan menjaga kelestarian ekosistem laut, artinya nelayan melakukan proses penangkap yang terukur dan tidak merusak",tuturnya.


Pertemuan semesteran yang  dilaksanakan selama 3 hari itu diisi dengan berbagai kegiatan praktek yakin praktek Pembuatan pupuk organik, Pengolahan makan pangan lokal bergizi, Konservasi tanah dan mata air, Praktek pembuatan abon ikan dan sate Gurita, serta Praktek P3S untuk tanaman kakao.


Oleh; Jhuan Mari.



Posting Komentar

0 Komentar