Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Design created with PosterMyWall

Nelayan Gurita Kabupaten Ende Kunjungan Belajar ke Manado

Dok.Foto Persiapan keberangkatan

Ende Tananua  – Yayasan Tananua Flores Fasilitasi 7 Orang Nelayan Gurita yang Berasal dari Desa Maurongga dan Arubara kabupaten Ende  untuk kunjungan Belajar Ke manado propinsi Sulawesi Utara. Kunjungan Belajar tersebut akan dilaksanakan  Pada tanggal 7 desamber 2020 Mendatang.

Peserta yang akan di berangkatkan adalah utusan dari  ke dua desa sebanyak 7 orang dengan latar belakang Mata pencaharian mereka adalah nelayan Gurita.  

Menurut Maria Petrosia Manager Program Tananua dalam memberikan arahan  pada Rabu 2/12/2020, menjelaskan bahwa Kunjungan Belajar itu dilakukan dengan tujuan adalah untuk mengetahui proses penangkapan gurita yang baik dengan tidak merusak eksosistem di laut, selain itu juga  para nelaya dapat mempelajari rantai perputaran penjualan gurita dan ingin mempelajari seberapa jauh peran pemerintah desa dan kabupaten dalam proses pendampingan terhadap para nelayan Gurita.

“ Kita melakukan kunjungan ke manado itu dengan tujuan ingin para nelayan gurita  bisa mempelajari proses penangkapan gurita yang Ramah lingkungan dengan tetap melestarikan ekosistem laut” Jelas Dia

Selain itu Petrosia mengungkapkan bahwa “ Ke 7 peserta yang melakukan kunjungan belajar itu, bisa dengan tekun mempelajari pengelaman para nelayan gurita di manado agar setelah pulang bisa menerapkan kembali di daerahnya sendiri” Katanya

Kunjungan Belajar yang di gelar  tersebut merupakan bentuk dari kerja sama antar lembaga  agar bisa saling membagi  pengetahuan dan pengelaman menarik terkait dengan pengelolaan Ekosistem laut yang lestari dan ramah lingkungan

Direktur yayasan Tananua Flores Bernadus Sambut ketika di konfirmasi mengenai Kunjungan Belajar  itu mengatakan bahwa proses pembelajaran yang dilakukan adalah ingin mempunyai pengetahuan tentang buka tutup lahan yang ada di laut agar dalam pengelolaannya mempunyai  nilai keberlanjutan.

“ Saya ingin mengatakan begini bahwa  para nelayan yang di utus itu dengan tujuan agar mereka mempunyai pengetahuan dan pemahaman terkait dengan buka tutup lahan yang ada dilaut sehingga dalam pengelolaannya mempunyai nilai keberlanjutannya “ Kata Direktur.

Lebih Jauh Direktur tananua menjelaskan  pada dasarnya mereka para nelayan gurita belum mempunyai pemahaman terkait dengan pengelolaan ekosistem laut yang lestari serta ramah lingkungan, artinya bahwa penggunaan alat tangkap yang ramah lingkungan, menjaga kebersihan di pantai  dan juga bisa mengatur buka tutup lahan di laut.

“ Mereka pada dasarnya belum mempunyai pemahaman terkait dengan bagaimana mengelola ekosistem laut dan bisa menjaga kelesetarian lingkungan, artinya penggunaan alat tangkap yang rama lingkungan serta menjga kebersian di areal pantai agar eksostem laut tetap lestari” Jelasnnya

 

“ Tananua mengharapkan dalam pengelolaan gurita ini harus arahnya kepada tataran kebijakan, mulai dari Kesepakatan bersama atar masyarakat, pemerintah desa, pemerintah kabupaten atau pemerintah Propinsi sehingga bisa ada legalitas yang mengikat untuk melindungi kelompok nelayan gurita dalam pengelolaan di laut” Harapan Direktur

Tananua Flores Jauh sebelumnya sudah mulai membangun koordinasi dengan badan dinas Kelautan dan Perikanan terkait untuk membahas terkait dengan Gurita, serta bagaimana menjaga kelestarian lingkungan di wilayah desa arubara dan Maurongga, hanya saja koordinasi yang dilakukan itu belum mencapai pada titik kesepakatan untuk focus pengelolaan terhadap gurita, jadi harapannya bahwa kedepan bisa bermitra dengan pemerintah terkait.

Harapan Lembaga Yayasana Tananua Flores ke 7 Peserta dari nelayan Gurita selepas pulang dari belajar bersama di manado dengan pengetahuan yang ada bisa mempraktekan di daerah sendiri , sehingga bisa menjadi contoh untuk daerah dan nelayan Gurita lainnya.

 Ditulis Oleh : JFM

Editor : Hironimus

 

 

 

 

Posting Komentar

0 Komentar