Keterlibatan masyarakat Maurongga mendukung Penutupan lokasi penangkapan gurita tersebut terlihat dari peran warga masyarakat mulai dari persiapan hingga implementasi penutupan dengan memasang Tanda peringatan di lokasi yang hendak di tutup.
Kegiatan sosialisasi Penutupan Sementara dan Implementasi penutupan lokasi Tangkap gurita diselenggarakan di desa maurongga pada (23/11)
Warga yang terlibat itu terdiri dari Tokoh masyarakat, pemerintah Desa dan Desa yang berbatas dengan Maurongga. Selain itu Juga ada dari pemerintah kecamatan, pemerintah kabupaten dan Propinsi dalam hal ini Dinas Perikanan Kabupaten, Dinas Cabang kelautan dan Perikanan Propinsi, Kapolsek Nangapenda dan Media.
Kepala Desa persiapan Maurongga Mikael Pua menyampaikan terimakasih kasih kepada Yayasan Tananua dan pemerintah Kabupaten yang telah peduli dengan kelompok masyarakat di Maurongga yang mengelola perikanan secara berkelanjutan.
Sambungnya bahwa dengan kehadiran Tananua desa persiapan maurongga menjadi ukuran untuk di tetapkan menjadi desa defenitif. Selain itu kades Mikael mengungkapkan sebanyak 28 desa di Nangapenda belum mendapatkan pendampingan dari Tananua, namun desa persiapan Maurongga yang menjadi pilihan untuk di damping.
" Saya berterima kasih kepada Yayasan Tananua Flores sebab 28 desa di Nangapenda belum mendapatkan pendampingan dari Tananua, dan barulah Desa persiapan maurongga yang di pilih untuk di damping dengan program pengelolaan perikanan berbasis masyarakat secara berkelanjutan", ungkap Kades.
Sementara Bernadus Sambut direktur Yayasan Tananua Flores mengatakan bahwa Tananua dengan Yayasan Pesisir Lestari (YPL) akan terus mendampingi kelompok pengelolaan perikanan secara berkelanjutan ( LMMA Maurongga).
Menurutnya bahwa terkait dengan Kegiatan penutupan sementara bukan menutup semua lokasi tetapi yang dilakukan saat ini adalah Skema pengelolaan perikanan yang berbasis masyarakat dengan tujuan adalah peningkatan produksi gurita dan juga pendapatan ekonomi masyarakat itu sendiri.
Tananua dan YPL merupakan lembaga yang fokus pada pemberdayaan, jadi terkait dengan kegiatan penutupan sementara lokasi Tangkap gurita ini tentu akan berdampak positif bagi kemajuan di desa maurongga dalam hal menjaga laut agar tetap Lestari.
Bernadus menjelaskan secara singkat kami sampaikan bahwa masyarakat merupakan sumber data dan sekaligus sebagai pemilik data. dari data yang kami kumpulkan secara sensus (semua nelayan dan semua gurita hasil tangkapan didata setiap hari) memberikan gambaran bahwa potensi perikanan gurita di wilayah pesisir selatan kabupaten ende menjanjikan. potensi perikanan gurita telah dimanfaatkan oleh nelayan desa arubara, desa persiapan maurongga, desa maubasa, desa maubasa timur dan desa serandori.
Saat ini, ada 109 fishing site atau lokasi yang menjadi area tangkapan nelayan kabupaten ende dan nelayan kabupaten nagekeo. hasil pendataan gurita dalam periode oktober 2019 - juni 2021 terdata 102 orang nelayan gurita pada lokasi arubara, dan 8 orang nelayan gurita pada wilayah maurongga.
Dengan total produksi tangkapan gurita secara keseluruhan sebanyak 9.684 kg (5.831) ekor, dimana komposisi tangkapan gurita didominasi oleh gurita dengan ukuran >2 kg sebanyak 3.421 kg; 1-2 kg sebanyak 6.069 kg; dan <1 kg sebanyak 193 kg. adapun nilai ekonomi yang dihasilkan dari aktivitas perikanan gurita dalam kurun waktu tersebut mencapai Rp. 171.766.750. Nilai ekonomi ini cukup variatif bergantung pada dinamika harga gurita, seperti halnya yang terjadi pada tahun 2020, mengalami penurunan harga pada kisaran Rp. 15.000 - 20.000/kg. secara garis besar, pendapatan nelayan tiap trip berkisar pada angka Rp 27.353 - 164.755
Para nelayan gurita menggunakan alat tangkap semacam pancing ulur (handline) yang sering disebut sebagai “pocong”, yaitu semacam boneka gurita buatan dari kain, ataupun umpan tiruan yang menyerupai kepiting dan juga baka besi (alat tangkap gurita yang terbuat dari besi dan dibuat tajam pada bagian ujungnya). baka besi digunakan sebagai penusuk dan penarik gurita.
Lanjut Dia Menjaga laut untuk lestari itu, hidup masyarakat akan sehat dan pendapatan ekonomi masyarakat akan dengan sendirinya menjadi lebih baik.
" kita menjaga laut kita agar terus lestari sehingga akan berdampak pada masyarakat hidup sehat dan bisa dengan sendirinya ekonomi masyarakat akan baik", katanya.
Direktur itu menuturkan bahwa untuk di NTT baru 2 Desa yang melakukan penutupan sementara Lokasi penangkapan Gurita, dan maurongga menjadi tempat ke dua yang melakukan penutupan.
"Ini berkaitan dengan Konservasi dan kita semua bersama-sama menjaga laut kita untuk tetap lestari, Jaga rumah gurita agar tetap terlindungi,"tandas direktur
Dalam hal penutupan lokasi Tangkap karena dari data yang ada nilai produksi sedikit menurun dari tahun sebelumnya, dan juga ada berat gurita di lokasi - lokasi Tangkap juga menurun.
Menanggapi itu, Camat Nangapanda, Irwan Nua, menyampaikan sebagai Kepala wilayah setempat dirinya mendukung penuh program kegiatan itu dan mengapresiasi Yayasan Tana Nua dalam rangka penutupan sementara lokasi penangkapan gurita di Desa persiapan Mau Rongga,
Camat Irwan juga sempat mengecam keras pelaku pengeboman ikan,dan dirinya akan bertindak tegas bagi warganya yang masih saja menggunakan Bom dalam proses penangkapan ikan.(JM)
0 Komentar