Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Design created with PosterMyWall

Menjaga ekosistem laut dan mengelola sumber daya yang ada secara berkelanjutan Adalah Tugas semua kita


Ende, Tananuaflores| Sejak tahun 2019 Yayasan Tananua Flores bekerjasama dengan Yayasan Pesisir Lestari dalam kemitraan dengan Blue Ventures merintis sebuah program Pengelolaan Sumber daya Kelautan dan Perikanan berbasis masyarakat.

 Program ini lahir karena terjadinya degradasi sumber daya pesisir dan laut yang disebabkan oleh perilaku manusia. Hal ini terjadi juga karena terbatasnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat daerah pesisir dalam

Pada 4 November 2021 Kelompok LMMA Arubara Mengundang Bupati Ende untuk melakukan pembukaan dan juga panen perdana gurita di lokasi tutupan.

Dalam sambutan  direktur Yayasan Tananua Flores Bernadus Sambut menjelaskan bahwa Tananua hadir di Arubara dengan tujuan adalah pendampingan masyarakat dan juga mendorong untuk konservasi di lokasi tangkapan gurita.

Menurutnya bahwa gurita merupakan Komuditas yang mempunyai ekspor tinggi bagi Negara-negara yang tingkat konsumsi makanan utamannya adalah gurita. Oleh karena itu, perikanan gurita ini penting untuk dilakukan penjagaan terhadap kualitas dan seluruh ekosistem yang ada dilaut.  

Dalam Sambutannya mengatakan Kegiatan buka tutup ini baru di praktekan pertama untuk pertama kalinnya di NTT, dan yang dilakukan adalah Nelayan di arubara kabupaten Ende.

“Kita melakukan buka tutup ini yang pertama kali di NTT dan Lokasinya di Ende lingkungan Arubara”, Katanya

Kegiatan hari ini juga menjadi moment sharing pembelajaran dari kelompok kerja LMMA Arubara terkait apa yang sudah mereka lakukan dan tantangan yang dihadapi selama proses penutupan sementara area tangkapan. Dengan dibukanya areal maka mulai hari ini nelayan gurita Arubara boleh menangkap gurita di 5 site tersebut. Sesuai kesepakatan, Gurita yang ditangkap adalah gurita yang beratnya di atas 0,5 Kg dengan alat tangkap yang ramah lingkungan.   Seluruh hasil tangkapan akan didata oleh enumerator. Ini sangat penting untuk mengetahui perkembangan gurita di 5 site tersebut (jumlah ekor, berat gurita, jenis kelamin, panjang kepala, berapa jumlah nelayan, area tangkapan, alat tangkap yang digunakan dan biaya yang dikeluarkan).

Hasil pendataan Gurita dalam periode Oktober 2019 – September 2021 terdata 73 nelayan gurita dengan jumlah tangkapan gurita sebanyak 10.487,02 kg dan jumlah total  individu gurita yang di tangkap sebanyak 6.574 ekor. Total pendapatan nelayan gurita (pendapatan desa dari perikanan gurita) yaitu Rp 263. 093.250 (Dua ratus enam puluh tiga juta Sembilan puluh tiga ribu dua ratus lima puluh rupiah). Terdapat 79 fishing site atau lokasi yang menjadi area tangkapan bagi nelayan arubara, Maurongga dan Ndori. Data di atas menggambarkan gurita merupakan salah satu potensi perikanan Kabupaten Ende yang cukup menjanjikan.

 


Untuk Kabupaten Ende,  saat ini YTNF mendampingi 37 nelayan di lingkungan Arubara yang sudah terorganisir dalam satu kelompok dengan nama Kelompok Nelayan gurita Arubara, 1 kelompok nelayan di Maurongga yang beranggotakan 15 orang nelayan dan 21 orang nelayan di Kecamatan Ndori yang bergabung dalam kelompok nelayan gurita Ndori .

Kegiatan pembukaan lokasi tangkapan Gurita tersebut diresmikan oleh Bupati Ende, Djafar Achmad dan dalam sambutannya menyampaikan kegiatan tersebut merupakan bentuk tanggung jawab dan komitmen pemerintah dan semua pihak dalam menjaga spesies Gurita demi meningkatkan produktifitas yang berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat nelayan.

Lebih jauh, Bupati Djafar juga memuji konsep buka tutup yang dilakukan oleh kelompok Nelayan di bawah dampingan Yayasan Tananua Flores bersama Yayasan Pesisir Lestari sehingga terwujudlah kualitas pemberdayaan masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Dengan ketertarikan pada hal baik itu, Bupati Djafar kemudian mengutarakan niatnya untuk mendukung Program tersebut dengan menyiapkan konsep wisata kuliner Gurita di Arubara, sembari menghimbau agar warga lingkungan Arubara berkomitmen menjaga lingkungan laut di sekitarnya dan tidak melakukan eksploitasi kekayaan laut menggunakan bahan peledak.

“Ini hal yang baik, dan pertama kali di Ende, dan semua ini untuk kebaikan ekonomi, kedepannya harus ada wisata kuliner Gurita di Arubara” Ujarnya.


Setelah sambutan Pembukaan Lokasi tangkapan gurita, Bupati Djafar kemudian menyempatkan diri melaksanakan panen perdana Gurita pada lokasi penutupan, bersama kelompok Nelayan LMMA dan  Yayasan Tananua Flores dengan menggunakan perahu motor milik Nelayan Arubara. (Ytnf)

 

 

Posting Komentar

0 Komentar